Busybox pada awalnya ditulis oleh Bruce Perens pada tahun 1995 dan dinyatakan lengkap tujuan penggunaannya pada tahun 1996. Tujuan awal BusyBox adalah untuk menempatkan sistem bootable lengkap pada disket tunggal yang berfungsi ganda sebagai "Rescue Disk" dan Installer untuk distribusi system Debian. Sejak saat itu telah dikembangkan menjadi "inti de facto toolset userspace standar" untuk perangkat embedded Linux dan installer distribusi Linux.
Karena setiap eksekusi Linux membutuhkan beberapa kilobyte "overhead", program BusyBox bisa menggabungkan lebih dari dua ratus program bersama-sama, sehingga menghemat pemakaian pada ruang disk yang besar dan pada memori sistem. BusyBox menyediakan beberapa fungsi alat operasi Unix yang di kemas dalam satu file yang dapat dieksekusi.
Busybox berjalan di berbagai Varian POSIX seperti Linux, Android, FreeBSD dan lain-lain, seperti yang dimiliki oleh kernel, meskipun banyak alat-alat yang disediakan dirancang untuk bekerja dengan antarmuka yang disediakan oleh kernel Linux. Busybox secara khusus dibuat untuk sistem operasi tertanam dengan sumber daya yang sangat terbatas.Busybox juga dijuluki "The Swiss Army Knife dari Embedded Linux".
Busybox dirilis sebagai perangkat lunak bebas di bawah Lisensi Publik Umum GNU.Pada akhir 2007, BusyBox juga menjadi terkenal untuk secara aktif menuntut pelanggaran ketentuan lisensi (GPL) di pengadilan AS. Untuk lebih jelasnya silakan baca di http://en.wikipedia.org/wiki/BusyBox.
Oleh sebab itu di android sendiri jika kita sudah melakukan proses rooting, sangat penting menginstall busybox agar proses bisa berjalan lebih optimal. Karena nanti akan ada beberapa proses yang meminta kita untuk menginstall Busybox terlebih dahulu.
Untuk cara installnya:
1. Download BusyBox. Untuk yang free kalian bisa mendapatkannya di playstore.
2. Buka aplikasi BusyBox. Tunggu hingga loading selesai.
3. Klik Install - Smart Install.
4. Selesai.
Post a Comment